Warna Warni Pendaftaran Kandidat Gubernur-Wakil Gubernur, Cudi – Ahmad Ali Saling Sindir, Anwar Tampil Kalem

KETERANGAN PERS - Rusdi Mastura bersama Sulaiman Agusto, memberikan keterangan pers kepada wartawan di KPU Sulteng, Rabu 28 Agustus 2024

GEMURUH politik Pilkada Sulawesi Tengah, diwarnai sindiran tajam.  Suasana persaingan  terasa setidaknya pada dua hari pendaftaran bakal calon gubernur/wakil gubernur di KPU Sulteng,  yang berlangsung 28 – 29 Agustus 2024. Saling sindir menjadi senjata yang memperlihatkan wajah politik Sulteng di panggung Pilkada, tentang siapa yang paling piawai menari di atas retorika.

Perang kata-kata ditabuh terlebih dahulu oleh Rusdi Mastura yang mendaftar pada Kamis 28 Agustus 2024. Berpasangan dengan Mayjen TNI (Purn), Sulaiman Agusto, Cudi sapaan akrabnya langsung menyemburkan kegusarannya atas aksi borong partai yang dilakukan kandidat lain.  Sebagai petahana yang nyaris tidak bisa mencalonkan karena aksi borong partai, Cudi memang pantas gusar. Maka, saat mendapat kesempatan memberikan sambutan di KPU Sulteng, ia langsung menyalak. Cudi mengatakan, ada upaya untuk mendzalimi dirinya. Caranya, dengan memborong semua partai politik, yang membuat dirinya nyaris kehilangan kesempatan mencoba peruntungan politiknya di periode kedua.

‘’Saya tidak mau dzalim seperti orang lain sama saya,’’ katanya sambil menyebut nama salah satu kandidat. Saat mengatakan itu, suasana ruangan yang dipenuhi tim sukses, Komisioner Bawaslu, staf KPU dan jurnalis mendadak hening. Suasana terasa kaku. Ketua KPU Sulteng Risvirenol, yang duduk disebelahnya tampak diam. Tangannya diletakkan di kedua pahanya, pandangannya lurus kedepan.  Ketua Bawaslu Nasrun SH, yang duduk diantarai oleh Ketua Tim Pemenangan, Muharram Nurdin, pun tampak diam. Pandangannya lurus sambil sesekali melirik kearah Cudi yang terus menggenggam mik hitam. Masih dengan nada tinggi Cudi akhirnya menyatakan kesyukurannya, akhirnya bisa mendaftar, setelah putusan MK keluar. ‘’Kami menegaskan membawa semangat ideologi demokrasi dan saya hadir untuk mengembalikan itu. Saya juga tegaskan berkomitmen menjaga kedamaian selama tahapan pilkada,” katanya di Kantor KPU Sulteng, Rabu 28 Agustus 2024.

Pasangan ini didukung 5 partai. Yakni PDIP, Hanura, Partai Buruh, dan Umat. Total jumlah suara adalah 12,16 persen. Jumlah yang bahkan melebihi yang syaratkan oleh MK dan PKPU Nomor 10 tahun 2024 sebesar 8,5 persen.  Pada sesi keterangan pers, Cudi mengatakan, akan terus meneruskan agenda pembangunan yang sudah dilaksanakan pada periode sebelumnya. Salah satunya adalah menumbuhkan ruang fiskal daerah dengan mendorong PAD yang saat ini masih di kisaran Rp2 triliun menjadi Rp5 triliun. Jika jumlah ini dicapai dan ditambah dengan dana transfer daerah senilai Rp3,8 triliun, maka APBD Sulteng berada di kisaran Rp9 atau Rp10 triliunan. ‘’Inilah yang disebut fiscal kompetitif. Dengan demikian kita bisa bersaing di region Sulawesi,’’ ucapnya yang ditemui terpisah.

AHMAD ALI MINTA KPU JANGAN MEMFASILITASI KEMARAHAN KANDIDAT

KETERANGAN PERS Pasangan BERAMAL , Ahmad Ali – Abdul Karim Aljufri, membeberkan program unggulannya di depan jurnalis KPU Sulteng, Kamis 29 Agustus 2024

Pada hari ketiga pendaftaran, Kamis 29 Agustus 2024, dua kandidat mendatangi KPU Sulteng yang terletak di Jalan Suwondo Parman. Ahmad Ali dan pasangannya Abdul Karim Aljufri (BERAMAL) datang pagi hari. Anwar-Reny (BERANI) pada sore hari. Ahmad Ali – Karim Aljufri, didampingi istri masing-masing, memasuki halaman KPU Sulteng pukul, 09.39. Saat memberi sambutan, Wakil Ketua NasDem Pusat itu, langsung menyentil KPU dan Bawaslu, yang menurut dia, harus tegas menegakkan aturan pilkada. Dalam catatan media ini, Ahmad Ali tiga kali menyentil KPU dan Bawaslu. Usai menyentil lembaga penyelenggara pilkada itu, Ahmad Ali balik menyemprot media. Ia meminta media tidak mengadu domba dirinya dengan Rusdi Mastura. ‘’Sebagai kakak beliau adalah guru politik. Media jangan mengadu domba,’’ katanya dengan nada tinggi.

Pernyataan itu lantas mengagetkan puluhan jurnalis yang sedari awal sibuk mengarahkan kamera dan perekam kearahnya. Beberapa jurnalis saling berpandangan mempertanyakan maksud pernyataan yang tak diduga-duga itu. Pada sesi keterangan pers, Ahmad Ali diminta menjelaskan maksudnya. ‘’Apa maksud pernyataan tadi,  yang menyebut media tidak memprovokasi. Kami, media hanya mengutip pernyataan narasumber, dan itu bukan memprovokasi,’’ cecar wartawan. Ditanya demikian, ia menjelaskan,  bahwa maksud pertanyannya, agar setiap pertanyaan yang berpotensi membuat kisruh tidak dikutip secara gamblang. Menurutnya, media harus menjadi peneduh saat menyampaikan berita.

Ia kemudian menyentil KPU Sulteng, agar tidak menjadi panggung bagi kandidat untuk menyampaikan kemarahan. KPU Sulteng sebagai penyelenggara harus mampu membatasi bahkan menegur kandidat agar tidak menyampaikan ujaran kebencian kepada orang lain. Namun demikian, ia tetap menganggap, pernyataan kandidat tersebut adalah nasehat yang ditujukan kepadanya.

Pada saat yang sama, ia juga menyoroti pertumbuhan ekonomi yang dinilainya anomali. ‘’Di tengah tengah klaim pemerintah eknomi naik 15 persen, tertinggi kedua secara nasional. Di sisi lain, pertumbuhan yang tinggi itu, tidak dibarengi dengan pertumbuhan sektor lain. ‘’ini anomali,’’ kritiknya.  Maka ia dan pasangannya, bertekad membuat pertumbuhan ekonomi yang merata. Membuka lapangan pekerjaan, pendidikan yang berkualitas serta pelayanan kesehatan yang merata.

PASANGAN BERANI, JALAN KAKI MENUJU KPU SULTENG

MENUJU KPUPasangan BERANI, Anwar-Reny, memasuki Jalan S Parman Kantor KPU Sulteng, berjalan dari kediamannya di Jalan Samratulangi Palu, pada Kamis 29 Agustus 2024.

Berbeda dengan dua kandidat lain yang melakukan arak-arakan menggunakan kendaraan roda empat. Pasangan BERANI (bersama Anwar-Reny) berjalan kaki dari kediamannya di Jalan Ahmad Yani menuju Kantor KPU Sulteng, yang berjarak sekira dua kilometer. Matahari pukul 13.00, terasa menyengat tak membuat keduanya mengendurkan langkahnya. Bulir keringat terlihat di wajah Reny Lamadjido. Disemangati relawan yang tak henti meneriakkan yel-yel, putri bungsu mantan Gubernur Sulteng, mendiang Abdul Azis Lamadjido itu, terus saja menebar senyum. Sesekali ia melambaikan tangan kepada simpatisan yang mengelukannya.

Tiba di KPU Sulteng pukul  14.00, Anwar-Reny memasuki aula KPU untuk mengikuti prosesi pendaftaran. Saat memberi sambutan, Anwar tampak kalem. Pernyataannya datar. Tidak ada statemen menohok yang memancing perhatian orang. Ia hanya memberi apresiasi pada KPU Sulteng, yang telah menjalankan satu tahapan penting dalam pilkada. Anwar dan Reny, baru mengurai programnya saat sesi konferensi pers di hadapan puluhan jurnalis.   Dengan pengalaman birokrasi yang panjang, keduanya aku Anwar akan fokus pada hak-hak dasar warga, seperti kesehatan, tenaga kerja, pendidikan dan kemiskinan termasuk memacu pertumbuhan ekonomi. ‘’Kami berdua dengan Ibu Reny, mempunyai rekam jejak yang panjang di pemerintahan. Kami tau apa yang harus kami lakukan bagi warga Sulawesi Tengah,’’ tutupnya.

TANGGAPAN KPU SULTENG TERHADAP KRITIK AHMAD ALI
Anggota KPU Suteng, Darmiati, tampak hati-hati merespons kritik Ahmad Ali tersebut. Ia pun menolak disebut, sebagai pihak yang memberi ruang pada pihak manapun untuk menyerang pihak lain. ‘’Kita sudah ingatkan kepada para paslon untuk menyampaikan kesejukan dan kedamaian dan kesantunan. Sejak awal sudah disampaikan. Pidato Pak Ketua KPU selalu mengulang hal yang sama,’’ jawab Darmiati. Pernyataan yang menyinggung pihak lain, menurut Darmati jangan diulangi lagi. Jika ini dianggap sebagai pelanggaran, maka ranahnya di Bawaslu.  ‘’Bukan di kami, silakan ke Bawaslu ranahnya di sana,’’ elaknya. Ia menekankan,  pernyataan yang menyerang pihak lain kedepannya tidak perlu terjadi lagi.

BAWASLU GAMANG
Lembaga pengawas jalannya pemilu kepala daerah, Bawaslu Sulteng tidak mempunyai sikap tegas soal insiden ini. Ketua KPU Sulteng, Nasrun SH yang diminta pendapatnya mengatakan, pihaknya hanya akan melakukan pengawasan terhadap bakal calon yang sudah ditetapkan menjadi pasangan calon. Saat ditanya apakah, pernyataan Rusdi Mastura belum masuk dalam pengawasan karena yang bersangkutan belum ditetapkan sebagai pasangan calon, Nasrun tidak memberi jawaban tegas. ‘’Oh tidak begitu. Itu tetap menjadi perhatian kami,’’ katanya. Apakah pernyataan itu menurut Bawaslu dinilai offside? ‘’oh tidak juga,’’ katanya lagi.  Pada akhirnya, Nasrun mengaku bahwa, pernyataan Cudi di hadapan orang banyak dan disiarkan secara livestreaming itu berpotensi memancing kerawanan. ‘’Bawaslu meminta pihak mewujudkan Pilkada damai,’’ tutupnya.

Ketua KPU Sulteng, Risvirenol pada tiga kesempatan menerima para pasangan calon, selalu menyampaikan tentang bagaimana persaingan di panggung politik yang keras dan tajam,  selalu ada rasa hormat. Di mana lawan tak dilukai dengan kata kasar, tapi disentuh dengan kepiawaian retorika. Dalam adu visi dan strategi, kesantunan adalah cermin dari jiwa yang besar. Fenomena selama dua hari, saling sindir dan saling menjatuhkan masih belum sejalan dengan harapan Ketua KPU Sulteng tersebut. ***

Penulis: Yardin
Foto-foto: Humas BERANI, Indra, Lia

 

 

Tinggalkan Balasan