Menangkap Cerita di Balik Musda Para Maestro Lensa

FOTO BERSAMA - Momen ini bukan hanya sekadar gambar, tetapi bukti persahabatan dan kerjasama yang solid.

MUSYAWARAH untuk menentukan arah perjalanan organisasi tiga tahun kedepan, telah rampung. Musda para maestro lensa yang tergabung dalam wadah Pewarta Foto Indonesia, (PFI) Kota Palu, akhirnya berhasil menemukan pemimpin baru. Dimulai pukul 10.25 dengan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, ditutup pukul 17.23 bersamaan dengan penyerahan pataka dari ketua dan sekretaris demisioner, Ilham Nusi dan Mohamad Ridwan kepada penerusnya, Muhamad Rifky dan Wahono.

Dalam frame sederhana yang dihasilkan di arena Musda V seharian  tadi,  bisa diendus, beragam ekspresi, tentang, gairah, kesungguhan, visi dan ide para pencerita visual tentang transformasi foto jurnalistik di era digital. Kompetisi ide dan gagasan terlihat dalam sesi penyampaian visi misi empat kandidat. Musda akhirnya menjadi kompetisi ide. Bukan kompetisi perorangan ala-ala parpol yang saling meniadakan bahkan saling mangsa. Rekaman visual berikut ini menceritakan kembali peristiwa seharian yang berlangsung santai, serius, guyub dan hangat.

PESAN DEWAN ETIK – Dewan Etik PFI Palu, Basri Marzuki memberi bobot forum Musda dengan pesan-pesan etika yang sarat makna tentang bagaimana tembakan lensa tak hanya mementingkan estetika dan syarat-syarat teknis.  Basri menyebut, etika foto jurnalisme adalah fondasi menempatkan kebenaran, keadilan dan kemanusiaan sebagai jangkar moral dalam setiap karya. Dalam setiap tembakan lensa, harus disertai komitmen untuk menghormati martabat subjek. Jurnalis foto harus menghadirkan fakta tanpa manipulasi termasuk menyampaikan cerita dengan integritas tertinggi.  Di jaman kecerdasan buatan, nilai-nilai etis ini ungkap mantan Sekretaris AJI Palu ini, tetap menjadi penuntun bagi jurnalis foto. Setiap gambar yang dihasilkan tidak hanya berbicara tentang kenyataan, tetapi juga menghormati humanisme.

MENYIMAK LPJ – Laporan Pertanggungjawaban disampaikan di forum Musda. Setiap langkah yang diambil. Setiap keputusan yang dibuat, itu semua diuraikan dengan transparan dan berintegritas. Evaluasi perjalanan organisasi dilakukan di forum Musda untuk menjadi i’tibar bagi generasi pengganti. Dinamika sidang LPJ yang kritis tak semata mendengar laporan kinerja dalam satu periode, tetapi merayakan pencapaian selama tiga tahun berjalan hingga semua pekerjaan dilaporkan dan dipertanggungjawabkan secara terhormat dengan kepala tegak.

JANJI MEMAJUKAN PFI Palu dengan cara kolaborasi, inovasi dan kreatif serta partisipatif. Meningkatkan kualitas PFI melalui pengembangan SDM. Janji program pasangan Rifky dan Wahono, ini akhirnya membuat mayoritas peserta Musda memercayai sekaligus mengantarkan mereka memimpin PFI Kota Palu, periode 2024 – 2027.   Pasangan ini memaknai, kolaborasi sebagai harmoni dari perbedaan. Ketika ide yang beragam disatukan maka sesuatu yang lebih besar akan tercapai. Setiap sinergi, selalu menemukan kekuatan dan gairah baru. Kolaborasi sebut Wahono, adalah cara terindah untuk mengatasi keterbatasan individu.

MENJADIKAN Pewarta Foto Indonesia (PFI) Palu sebagai organisasi yang  profesional, berintegritas, dan berdaya saing dalam menghasilkan karya jurnalistik foto yang berkualitas. Berkontribusi pada kemajuan jurnalisme foto di Indonesia, dan memperjuangkan hak-hak pewarta foto di Palu. Visi pasangan Taufan Bustan dan Mughni, terlihat ingin menjangkau masa depan, tidak hanya dalam konteks PFI di Kota Palu, tetapi juga foto jurnalistik di Indonesia. Visi yang diturunkan dalam lima poin, memperlihatkan pasangan ini cukup visioner. Salah satu yang ingin diperjuangkan adalah advokasi hak-hak pewarta foto. Mughni menyebut, advokasi untuk melindungi hak-hak pewarta foto adalah sebuah upaya mulia yang menjamin kebebasan berekspresi dan keadilan bagi mereka yang mengabdikan hidupnya untuk menangkap kebenaran. Melalui advokasi ini, keduanya memastikan bahwa pewarta foto dapat bekerja tanpa rasa takut, dengan hak-hak mereka yang dihormati dan diakui.

MENINGKATKAN kapasitas personel adalah salah satu program yang diunggulkan oleh Joshua Marunduh dan Nur Soima Ulfa. Peningkatan kapasitas sebut dia relate dengan kondisi kekinian, dimana teknologi dan tuntutan masyarakat makin kompleks membutuhkan gerak cepat dari personel PFI jika tidak ingin tertinggal jauh. Penambahan kapasitas bagi pasangan ini adalah jendela menuju pertumbuhan dan inovasi.  Dimana setiap peningkatan keterampilan dan pengetahuan membuka peluang baru dan semakin membawa PFI dekat dengan gol yang hendak dituju. Ulfa menambahkan, perlu memperbanyak mitra, membuka koneksi dengan pihak luar demi dan untuk kemajuan PFI dan orang-orang yang terlibat di dalamnya.  Ulfa beralasan, koneksi adalah jembatan menuju peluang tanpa batas. Pasalnya, sinergi dan kolaborasi jauh  melampaui batasan geografis dan budaya. Ia beranggapan, setiap hubungan yang terjalin membawa kekayaan perspektif baru. Memperkaya pengetahuan dan memperkuat tujuan bersama.

PARA KANDIDAT. Gambar ini menegaskan suasana  kompetisi tanpa saling meniadakan. Kebersamaan itu tergambar dalam sesi merespons pertanyaan dari peserta Musda. Pertanyaan berbeda, dari orang berbeda, dijawab oleh orang berbeda, tetapi muaranya sama.  Yakni, bagaimana membawa PFI menjadi organisasi jurnalis yang solid, kokoh dan berintegritas.

MEMILIH. Proses pemilihan dimulai. Musda tak sekadar memilih orang terbaik. Musda adalah sirkulasi kepemimpinan di tubuh organisasi. Ilham Nusi dan Mohamad Ridwan telah mencapai limit waktu. Selanjutnya, akan digantikan pengurus baru melalui pemilihan yang berlangsung jujur adil dan rahasia. Pemilihan kali ini adalah momen penting yang mencerminkan harapan dan aspirasi kolektif. Di balik setiap suara yang diberikan, terdapat kepercayaan dan keyakinan pada kemampuan seseorang untuk memandu jalannya bahtera besar organisasi bernama Pewarta Foto Indonesia, Kota Palu.

VERIFIKASI SARAT CALON. Tahapan verifikasi calon, satu tahapan yang harus dilewati sebelum disahkan menjadi kandidat. Momen ini akan menegaskan  bahwa para kandidat adalah orang-orang terbaik yang ditunjukan dengan terpenuhinya syarat calon. Tahapan ini untuk memastikan bahwa setiap calon memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk memimpin dengan penuh integritas. Menurut Zainudin Ola, pimpinan sidang, Ini langkah penting dalam menjaga kualitas dan integritas kepemimpinan. Sekaligus, memastikan setiap calon membawa komitmen dan kompetensi yang diperlukan PFI kedepannya.

LULUS VERIFIKASI. Butuh sekira 10 menit untuk menentukan para kandidat lolos verifikasi syarat calon. Mereka bukan hanya memenuhi persyaratan. Tetapi juga mencerminkan potensi dan komitmen untuk memimpin dengan visi dan tanggungjawab. Mereka berdiri sebagai calon yang siap mengemban tugas dan memimpin dengan kepercayaan, membawa harapan dan aspirasi seluruh anggota untuk masa depan organisasi.

MENERIMA TANGGUNGJAWAB. Ketua demisioner Ilham Nusi didampingi Mohamad Ridwan, menyerahkan pataka sebagai symbol peralihan tanggungjawab di PFI Palu. Ini adalah momen penuh makna. Ketika estafet kepemimpinan berpindah tangan, pataka yang diterima tak semata lambang, tetapi representasi dari kepercayaan dan harapan yang akan diemban oleh pemimpin baru. Seremonial ini, adalah pengakuan peserta Musda kepada ketua dan sekretaris terpilih atas amanah  baru untuk melanjutkan perjalanan. Memastikan bahwa nilai-nilai dan visi organisasi tetap terjaga dengan penuh integritas dan dedikasi.

MEMIMPIN SIDANG. Trio pimpinan sidang, Zainudin Ola (kareba kakomiu.id) Muhamad Ridwan (LKBN Antara Palu) dan Mawan (MediaAlkhairat.id) sukses mengawal jalannya Musda hingga terpilihnya ketua dan sekretaris PFI periode 2024 – 2027. Dengan kepiawaian dalam mengatur jalannya sidang, mereka tidak hanya memastikan bahwa setiap agenda dibahas secara adil dan efisien. Tetapi kerjasama ketiganya, juga menciptakan suasana yang kondusif untuk diskusi yang produktif. Keberhasilan mereka mencerminkan kompetensi yang mumpuni. Mengarahkan sidang sehingga tercipta keputusan yang tepat dan konsensus sidang yang kuat.

TIM ADMIN DAN PANITIA. Di balik suksesnya Musda V PFI Palu, ada orang-orang di belakang panggung bersusah payah hingga terlaksananya hajatan ini. Mereka adalah adalah pencipta kesuksesan di balik layar. Melalui kerjasama yang padu, memastikan setiap detail diperhatikan dan setiap tantangan diatasi. Hingga akhirnya kerja mereka, mampu menghadirkan Musda yang tidak hanya sukses tapi juga berhasil melewati masa transisi hingga lahirnya pemimpin baru. Ini adalah cerminan dari komitmen, kreativitas, dan semangat kolektif yang menjadikan setiap momen dalam acara tersebut begitu berkesan dan berarti.

KOLEGA YANG MENGHIBUR. Musda yang berlangsung seharian tak luput dari amatan kawan sejawat. Mereka meninggalkan liputan dan memilih hadir di forum yang berlangsung tiga tahun sekali itu. Sebagai sesama jurnalis, mereka merasa terpanggil untuk hadir menyaksikan momentum bersejarah. Selain itu, ada kesadaran bahwa jalan jurnalisme yang makin kompleks dan terjal membutuhkan kolaborasi apik dari orang-orang yang menjadi penggeraknya. Maka, kehadiran mereka adalah untuk itu, agar jalan sunyi jurnalisme menghadapi disrupsi media harus dilalui dengan kekuatan dan kolaborasi yang solid dan kokoh.

KEMBALI GUYUB. Musda rampung. Ketua baru panen ucapan. Semua orang saling menyalami atas suksesnya hajatan sehari itu. Suasana kembali guyub penuh tawa riang, pecah di beranda hotel. Tidak ada guratan kecewa yang tertinggal di wajah para kandidat yang belum terpilih.

Pada hari hari ini dan esok, mereka kembali berkarya. Organisasi jurnalis foto ini adalah rumah bagi para pencerita visual yang mendedikasikan dirinya  mengabadikan momen-momen penting, menyingkap kebenaran, dan menyampaikan realitas dengan keindahan dan integritas yang tinggi. Di balik setiap gambar, tersimpan emosi dan peristiwa yang menanti untuk diceritakan, memberikan suara bagi mereka yang tak terdengar dan wajah bagi cerita yang sering terlupakan.  Siapa pun pemimpin yang terpilih di Musda, foto jurnalistik tetap setia pada misinya. Menyampaikan kebenaran, memprovokasi pemikiran, dan menggerakkan hati. ***

Narasi: Yardin
Foto-foto: Yardin, Amar Sakti, Mughni, Ikram

Tinggalkan Balasan