Anggota Komisi III DPR RI: Tidak Pantas Tentara Menembak Pemulung

Ahmad Ali

ANGGOTA Komisi III DPR RI Ahmad Ali, menilai penembakan perempuan pemulung yang terjadi, pada Kamis 11 Juli 2024, sebagai tindakan yang tidak pantas. ‘’Saya menyayangkan tindakan penembakan itu,’’ katanya kepada wartawan, Jumat 12 Juli 2024.  Ahmad Ali meminta agar proses hukum terhadap oknum yang bersangkutan dilakukan secara transparan dan proggresnya dilaporkan kepada publik secara berkala. Jika proses hukum dilakukan tertutup maka publik akan mempunyai pretensi macam-macam terhadap insiden ini. ‘’Padahal, yang melakukan adalah oknum bukan lembaga,’’ katanya dengan nada tinggi.

Lebih jauh Wakil Ketua DPP Nasional Demokrat (Nasdem) ini mengatakan, tidak ada alasan pembenar sedikitpun, bagi aparat untuk menggunakan peluru tajam kepada seorang perempuan yang seorang pemulung.  Jika pun korban memaksa, aparat masih bisa menggunakan pendekatan persuasif. Atau sambung Ahmad Ali, jika korban masih tidak kooperatif, bisa menangkapnya dan diserahkan kepada polisi. ‘’Bukan ditembak. Palu itu aman-aman saja, kita tidak sedang perang kan,’’ ucapnya mempertanyakan.

Ditambahkannya,  jangankan manusia, hewan pun tidak bisa sesadis itu perlakuannya.  Karena itu, ia menyarankan peristiwa yang  mencoreng institusi TNI AU ini, proses hukumnya harus dilakukan secara adil. ‘’Saya percaya TNI AU, bisa menegakkan hukum yang adil kepada anggotanya yang melanggar hukum,’’ ungkap Ahmad Ali yang mengaku kaget karena  insiden penembakan ini justru saat DPR RI akan membahas RUU TNI.

Diberitakan, perempuan bernama Jerni berusia 25 tahun terkapar ditembus timah panas oleh oknum TNI AU di kompleks Rumah Dinas Angkatan Udara di Jalan Dewi Sartika, Palu Selatan – Palu. Peristiwa penembakan terjadi pada sore hari 16.30 Wita. Jerni warga dari Desa Kalora, Kecamatan Kinavaro, Sigi itu, terkapar seketika dan sudah mendapat penanganan medis. Dari beberapa sumber dikutip, korban bermaksud memungut sampah plastik di kompleks tangsi militer itu.

Korban sempat dilarang. Namun ia bersikeras memasuki kawasan terlaran untuk publik. Oknum TNI keluar dari kompleks dan mengokang senapan angin.  Korban tertembak di bagian pinggang. Kini korban sedang menjalani perawatan di RS Samaritan Palu.

Insiden penembakan ini langsung direspons Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Hasanuddin, Marsekal Pertama TNI Bonang Batuaji. Pihaknya telah memroses pelaku yang bersangkutan. Pada saat yang sama, Danlanud juga mengunjungi korban dan bertemu dengan pihak keluarga. ***

Penulis: Adityawarman
Editor: Yardin
Foto: dok

 

Tinggalkan Balasan